Minggu, 19 Januari 2014

Limpahan Berkah di Tahun 2013, Part I : Hidup Ini Pilihan

Selamat sore, iseng nih mau nulis dan sharing-sharing tentang pengalaman pribadi, siapa tau bisa menginspirasi, hhehehe. Tapi 1 hal yg pasti ya, gak baik menunda-nunda nulis, karena cukup sulit untuk mengingat-ingatnya :D hhihii..

Tahun 2013..

Adalah tahun yang cukup berarti dalam hidup saya, kenapa?? karena di tahun inilah tolak ukur hidup saya terjadi, di tahun ini pula saya semakin banyak belajar, belajar tentang apa artinya bersyukur, ikhlas dan bersabar.

Sedikit cerita flashback, saya pertama kali bekerja di Indosat. Saya masuk pertama kali sekitar bulan Juli tahun 2011, tidak lama saya bekerja disana, sekitar kurang lebih 3 bulanlah. Karena di Indosat status saya sebagai pegawai outsourching/ kontrak, saya yang masih haus dan bernafsu akan karir yang lebih baik terus mencoba-coba melamar di perusahaan lain.

Pada bulan September 2011 saya diterima disalah satu perusahaan BUMN ternama, yap Bank Mandiri. Saya diterima sebagai Frontliner (Teller) disana. Awalnya saya sangat senang, senang sekali karena ambisi saya untuk bekerja sebagai karyawan permanen telah terkabul. hhehehe .. Tetapi seiring berjalannya waktu banyak hal-hal yang bertentangan dalam diri saya, hal-hal yang bergejolak dari dalam diri saya, sehingga saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan tersebut, bukan karena orang lain tapi karena pilihan dari diri saya sendiri. Padahal saat itu saya termasuk salah satu karyawan yang dipromosikan untuk segera diangkat pada area saya, umumnya masa kontrak yang harus dialami oleh karyawan pelaksana seperti saya adalah 1 tahun, setelah itu akan ada proses wawancara pengangkatan dan evaluasi masa kerja 1 tahun kebelakang. Saya yang baru bekerja 8 bulan dipromosikan oleh Kepala Cabang saya, syukur Alhamdulillah.

Tetapi keputusan saya sudah bulat saya memutuskan untuk mengundurkan diri. Saya tahu keputusan saya pastilah sangat mengecewakan kepala cabang saya, tetapi saya memberikan penjelasan kepada beliau dan alhamdulillah beliau mengerti, terimakasih Ibu Tanti :).

Mandiri adalah perusahaan yang hebat dan besar. Perusahaan tersebut banyak mengajarkan saya tentang arti kedisiplinan, tentang arti integritas dan profesionalisme. Saya sangat bersyukur pernah bekerja disana :). Hanya saja yang saya sadari, doa saya dulu sebelum diterima disana adalah doa yang penuh hawa nafsu, hehehe .. saya hanya meminta supaya saya diterima, bukan memohon untuk diberikan yang terbaik bagi saya :P.. Hal itu menyadarkan saya tentang pentingnya memahami permintaan dalam berdoa.

Sebenarnya keputusan saya mengundurkan diri banyak disesalkan oleh beberapa pihak, kenapa?
"Aduh sayang ki, udah mau diangkat juga, gak coba fikir-fikir lagi", kata salah seorang teman saya, hehehe
"Kiki ditahan aja resignnya sampai bulan maret, sayang akan ada uang makeup awal tahun, sayang bakalan ada bonus tahunan juga kata telco saya, hhahaha .. mungkin kalau orang pada umumnya akan berfikir-fikir lagi ya, tapi saya tetap memutuskan untuk mengundurkan diri :P setelah habis masa kontrak dan bebas dari pinalti.

Apa sih sebenarnya yang membuat saya begitu kekeuh ingin resign?
sebenarnya simple ini masalah keyakinan dan pilihan. Suatu hari saat saya sedang bekerja dengan teman-teman teller saya yang lain, ada salah seorang bapak-bapak yang menemani istrinya (entah istri atau temannya), nah istrinya tersebut sedang dilayani oleh teman sebelah saya. Saya yang kebetulan saat itu sedang tutup layanan karena sedang mengerjakan transaksi nontunai tidak menerima nasabah sehingga tidak ada nasabah di depan saya. Tiba-tiba bapak tersebut menghampiri saya,

Si Bapak : "Mbak tahu gak kalau bunga bank itu haram?" .. (mungkin sibapak ini ngomong begini karena melihat saya menggunakan jilbab, sedangkan teman saya tidak)
Saya : (tertegun dan kaget) .. "Iya Pak saya tahu".
Si Bapak :  "Kalau saya tidak salah, gaji karyawannya berasal dari bungakan ya?, terus kenapa Mbak masih bekerja disini?"
Saya : (entahlah saya tidak mengerti maksud si bapak dan kenapa bisa tiba-tiba ada orang seperti bapak ini berbicara begini), saya yang berusaha menjawab pertanyaan si bapak dengan cara yang baik *maklum tuntutan frontliner gak boleh marah, heehhee* .. "Iya Pak, kalau ada yang lebih baik saya akan berusaha untuk pindah".

Entahlah beberapa hari setelah kejadian tersebut saya terus berfikir tentang omongan bapak tersebut. Saya merasa ini BUKANLAH sebuah kebetulan, ini sepertinya sebuah tanda dari Allah SWT *feeling saya* hhehehe.. saya terus meminta petunjuk dan sepertinya mengundurkan diri adalah pilihan yang tepat.

Tidak lama setelah saya menimbang-nimbang dan berusaha membulatkan tekad untuk mengundurkan diri, saya ditelepon oleh mantan atasan saya di Indosat, tiba-tiba dia menawarkan, mau gak untuk kerja disini lagi? Ya Allah apa maksudnya semua ini, kenapa semua ini begitu tiba-tiba dan tanpa menunggu lama Engkau telah memberikan jalannya kepadaku. Tanpa berfikir panjang saya memutuskan untuk menerima tawaran tersebut. Terhitung 30 September 2012 saya tidak lagi bekerja sebagai teller, dan per 1 Oktober 2012 saya kembali bekerja di Indosat, tidak untuk menjadi karyawan permanen, kembali menjadi karyawan kontrak/ outsourching :')  .. mungkin kalian berfikir saya ini payah, ya tapi inilah pilihan saya..

to be continue ..

Salam.
Tri Rizki Amalia


2 komentar:

  1. mari bergabung bersama bank muamalat kak :) hehehe

    BalasHapus
  2. hai megan salam kenal :) .. iya dulu sempet mau gabung ke muamalat, tapi ternyata rejekinya ga disana, aku sekarang PNS di kementerian keuangan.

    BalasHapus